*Disekolahkan Madrid Tak Selalu Berakhir Baik, Endrick

endrick-real-madrid-laliga-liga-spanyol-real-marid-vs-valencia-1764725161787_169.jpeg BANGTOGEL - Endrick pindah ke Lyon dengan harapan untuk kembali ke Real Madrid dan menjadi pemain andalan. Namun dari kasus yang sudah-sudah, bisa jadi ini bukan pertanda baik.

Musim ini, Endrick baru turun tiga kali dengan total menit bermain selama 99 menit saja. Cedera di awal musim dan skema permainan Madrid bersama Xabi Alonso membuat pemuda 19 tahun itu tersingkir.

Agar mendapat menit bermain yang layak serta demi menjaga kans dipanggil Timnas Brasil ke Piala Dunia 2026, ia pun setuju dipinjamkan ke Lyon hingga akhir musim. Kontraknya berlaku mulai 1 Januari mendatang.

Masa peminjaman yang singkat tanpa opsi pembelian permanen untuk Lyon menunjukkan bahwa Madrid masih percaya pada Endrick. Ia "pergi" untuk kembali menjadi sosok lebih matang dan bisa diandalkan di masa depan. Seperti itu target idealnya.

Meski begitu, kisah-kisah beberapa tahun terakhir menunjukkan tidaklah mudah bagi pemain muda yang disekolahkan Madrid lalu pulang menjadi pilihan utama. Mereka memang kembali, namun biasanya pergi lagi.

Ambil contoh Luka Jovic. Usai tampil redup di musim debut bersama Madrid, ia dipinjamkan kembali ke klub lamanya, Eintracht Frankfurt dengan harapan performa yang membuat Madrid menebusnya seharga 60 juta Euro bisa hadir lagi. Namun hasilnya di luar dugaan.

Ia pulang dari masa peminjaman enam bulan berbekal empat gol saja dari 18 penampilan. Ia kemudian hanya bertahan setahun lagi sebelum dilepas secara gratis ke Fiorentina.

Atau lihatlah Alvaro Morata. Jebolan akademi Madrid itu cabut ke Juventus pada 2014 karena terlalu sulit bersaing dengan Karim Benzema. Ia bertahan di Turin dua tahun lalu pulang ke Madrid yang mengaktifkan klausul pembelian kembali dalam kontraknya.

Ia terlihat sukses dengan memenangi Liga Champions dan LaLiga pada 2017, namun di musim panas tahun itu memutuskan cabut ke Chelsea. Sejak itu tak pernah bermain lagi untuk Madrid, malah sempat 'membelot' ke Atletico.

Jangan lupakan Mariano Diaz, lulusan akademi Madrid lainnya. Ia dijual Madrid ke Lyon pada 2017, lalu dibeli lagi setahun berselang usai mencetak 21 gol dalam 45 laga di musim 2017-18.

Namun selama lima tahun berikutnya di Madrid, ia hanya mengemas 12 gol dalam 70 laga. Ia malah tampak tak ambil pusing dengan statusnya sebagai cadangan dan menolak pindah karena gajinya yang kadung besar. Ia kini di Alaves setelah sempat menganggur setahun usai dilepas Sevilla pada 2024.

Di luar tiga nama itu, masih ada sederet kasus lain yang serupa, namun dengan tingkat popularitas lebih rendah. Kini pertanyaannya, mampukah Endrick memutus sejarah buruk itu?